Luka Modrić

Luka Modrić Bergabung ke AC Milan (2025)

Luka Modrić Bergabung ke AC Milan: Babak Baru Legenda Real Madrid

Setelah 13 tahun yang gemilang bersama Real Madrid, gelandang maestro Luka Modrić (39) resmi akan merapat ke AC Milan pada Agustus 2025. Transfer ini dipastikan oleh pelatih baru Milan, Massimiliano Allegri, dan menandai babak baru bagi legenda Kroasia tersebut.

Detail Kontrak & Jadwal Kedatangan

  • Modrić akan tiba di San Siro pada Agustus, tepat setelah menyelesaikan laga terakhirnya di Club World Cup bersama Real Madrid.

  • Kontrak awal berdurasi satu tahun, dengan opsi perpanjangan satu musim lagi.

  • Gaji diperkirakan sekitar €3–3,5 juta netto per tahun, plus bonus—menandakan komitmen Modrić untuk tetap bermain di level tertinggi.

Mengapa Milan?

  • Modrić telah dikaitkan dengan Milan sejak awal Juni—klub memprioritaskan pemain berpengalaman sebagai pemimpin skuad baru.

  • Allegri menilai kehadirannya sangat penting untuk membangun kembali tim setelah skuat yang mengecewakan musim lalu.

  • Modrić juga merupakan penggemar Milan sejak kecil, memberikan makna emosional pada transfer ini .

Peran & Kontribusi yang Diprediksi

  • Di usia 39, Modrić tetap diharapkan menjadi deep‑lying playmaker di formasi 4‑3‑3 Allegri, mengendalikan tempo dan menjadi jembatan antar lini.

  • Milan juga melihatnya sebagai sosok yang bisa membimbing pemain muda seperti Yunus Musah, Warren Bondo, dan Alex Jiménez.

Catatan Karier & Prestasi

  • Selama berkarier di Real Madrid (2012–2025), Modrić tampil sekitar 597–591 kali serta meraih 28 trofi, termasuk enam Liga Champions dan satu Ballon d’Or (2018).Musim terakhirnya di Madrid, ia mencatat 57 penampilan, 4 gol, dan 9 assist, membuktikan kemampuan tetap relevan .

Kesimpulan

Kedatangan Luka Modrić ke AC Milan bukan hanya transfer pemain legenda, tapi juga langkah strategis Allegri untuk mengembalikan mental dan performa klub. Dengan pengalaman global, visi permainan, dan pengaruh di ruang ganti, Modrić bisa menjadi pilar utama Milan kembali bersaing di Serie A dan Eropa.

Chelsea

Chelsea Pesta Gol 3–0 Mengamankan Tiket 16 Besar CWC

Chelsea Pesta Gol 3–0 Mengamankan Tiket 16 Besar Club World Cup

Chelsea tampil impresif saat membantai Espérance de Tunis dengan skor meyakinkan 3–0 dalam laga Grup D FIFA Club World Cup 2025 di Philadelphia. Meski bermain di bawah tekanan suhu tinggi, The Blues berhasil mempertontonkan permainan kolektif yang matang dan penuh kontrol.

Gol di Babak Pertama Stoppage Time

  • Tosin Adarabioyo memecah kebuntuan dengan gol kepala di menit tambahan babak pertama, menutup setengah laga dengan keunggulan.

  • Liam Delap menambah keunggulan sebelum wasit meniup peluit turun minum, mencetak gol pertamanya untuk Chelsea.

Tambahan Striker Muda Menegaskan Kedalaman Skuad

  • Tyrique George menyegel kemenangan dengan gol ketiga di injury time babak kedua, memperlihatkan ketajaman pelapis dan keberanian dari skuat rotasi.

  • Pelatih Enzo Maresca melakukan 8 perubahan dari laga sebelumnya, namun kualitas dan chemistry tim tetap hadir.

🔧 Statistik & Implikasi

  • Chelsea meraih kontrol penuh pertandingan, mendominasi bola dan menciptakan tekanan tak henti ke gawang Espérance .

  • Hasil ini memastikan posisi kedua di Grup D, menghindari Bayern Munich di babak 16 besar dan membuat mereka siap menghadapi Benfica atau lawan lain dari Grup C .


Kesimpulan

Kemenangan 3–0 atas Espérance menjadi bukti bahwa Chelsea mampu memaksimalkan kedalaman skuat dan tetap tampil kompak meski sembari memanage rotasi pemain. Gol dari Adarabioyo, Delap, dan Tyrique George menjadi sinyal bahwa The Blues telah siap melangkah jauh di turnamen ini.

Final UEFA Nations League

Final UEFA Nations League: Portugal vs Spanyol (2025)

Final UEFA Nations League: Portugal vs Spanyol, Pertarungan Sengit Dua Raksasa Iberia

Pertandingan puncak UEFA Nations League musim ini mempertemukan dua negara kuat asal Semenanjung Iberia, Portugal vs Spanyol. Final yang akan digelar dalam atmosfer panas ini menjadi panggung pertarungan dua gaya sepak bola berbeda yang sama-sama penuh kualitas, pengalaman, dan ambisi menjadi yang terbaik di Eropa.

Jadwal Final UEFA Nations League

🗓 Tanggal: [Isi Tanggal Sesuai Jadwal Final]
🕘 Kick-off: 01.45 WIB
📍 Stadion: [Nama Stadion]

Laga ini dijadwalkan berlangsung di stadion netral dan dipastikan akan menjadi salah satu pertandingan paling dinantikan tahun ini.

Portugal Ingin Ulangi Kesuksesan 2019

Portugal datang ke final ini dengan performa solid sepanjang turnamen. Di bawah komando pelatih yang disiplin dan strategi yang terorganisir, mereka sukses menyingkirkan lawan-lawan berat untuk kembali ke babak final.

Dipimpin oleh Cristiano Ronaldo, serta diperkuat oleh pemain muda seperti João Félix, Bruno Fernandes, dan Rúben Dias, Portugal tampil seimbang antara pengalaman dan energi muda. Keinginan untuk menambah gelar UEFA Nations League menjadi motivasi utama skuad Seleção das Quinas.

Spanyol Tampil Efisien dan Berbahaya

Di sisi lain, Timnas Spanyol menunjukkan konsistensi luar biasa. Gaya bermain khas Spanyol yang mengandalkan penguasaan bola dan umpan-umpan pendek masih menjadi senjata utama. Namun, musim ini mereka juga tampil lebih klinis di depan gawang.

Pemain seperti Pedri, Rodri, dan Dani Olmo menjadi kunci permainan La Furia Roja. Spanyol datang bukan hanya ingin bermain cantik, tapi juga mengincar trofi yang sempat lepas pada final sebelumnya.

Duel Strategi dan Mental

Pertemuan Portugal dan Spanyol selalu menyajikan duel sengit dan tak terduga. Kedua tim sama-sama memiliki kualitas lini belakang yang kuat serta pemain-pemain yang bisa menentukan hasil pertandingan dalam sekejap.

Final ini bukan hanya pertarungan antar pemain, tapi juga duel taktik antar pelatih. Siapa yang lebih siap secara mental dan mampu memaksimalkan peluang akan keluar sebagai juara.

Penutup

Final UEFA Nations League antara Portugal vs Spanyol menjadi laga penentu supremasi sepak bola Eropa saat ini. Dua raksasa dengan sejarah dan rivalitas panjang akan saling berhadapan demi satu tujuan: mengangkat trofi UEFA Nations League. Siapakah yang akan tersenyum di akhir laga?

Borussia Dortmund

Borussia Dortmund 3-0 Holstein Kiel: Kemenangan Telak (2025)

Borussia Dortmund 3-0 Holstein Kiel: Kemenangan Telak di Akhir Musim yang Pastikan Tiket Liga Champions

Borussia Dortmund menutup musim Bundesliga 2024/2025 dengan kemenangan meyakinkan 3-0 atas Holstein Kiel di Signal Iduna Park, Sabtu, 17 Mei 2025. Kemenangan ini bukan hanya menjadi penebusan kekalahan menyakitkan di pertemuan pertama mereka, tetapi juga memastikan langkah Dortmund ke ajang Liga Champions musim depan. Bagi pelatih Nuri Sahin, hasil ini adalah validasi dari kerja kerasnya sejak mengambil alih tim di tengah musim.

Dominasi Penuh Sejak Menit Awal

Dalam pertandingan yang sangat penting bagi Dortmund, pelatih Nuri Sahin menurunkan susunan pemain terbaiknya. Lini depan diisi oleh Niclas Füllkrug dan Jamie Bynoe-Gittens, sementara lini tengah dipercayakan kepada Julian Brandt dan Emre Can. Sejak awal laga, Dortmund menunjukkan intensitas tinggi, seolah ingin menghapus memori buruk saat kalah 2-4 dari Kiel di awal Januari.

Gol pembuka datang di menit ke-15 melalui Julian Brandt, yang mengeksekusi tendangan bebas dengan presisi sempurna ke pojok atas gawang. Kiper Kiel, Timon Weiner, hanya bisa terpaku melihat bola masuk ke gawangnya.

Tidak berselang lama, pada menit ke-32, Donyell Malen menggandakan keunggulan setelah memanfaatkan umpan terobosan dari Marco Reus. Malen yang tampil impresif musim ini, menunjukkan kecepatannya dalam melewati dua bek Kiel sebelum menceploskan bola ke sisi kiri gawang.

Gol penutup dicetak oleh Niclas Füllkrug di babak kedua, tepatnya menit ke-67, melalui sundulan akurat hasil dari umpan silang Raphael Guerreiro. Dengan skor 3-0, Dortmund mengendalikan permainan sepenuhnya hingga peluit panjang dibunyikan.

Lolos ke Liga Champions: Misi Tercapai

Kemenangan ini sangat penting bagi Die Borussen. Dengan tambahan tiga poin, Dortmund menutup musim di posisi empat besar klasemen Bundesliga, dan otomatis mendapatkan tiket ke Liga Champions 2025/2026. Ini adalah target minimal yang dipatok oleh manajemen klub, terutama setelah tersingkir lebih awal di ajang DFB Pokal dan performa yang naik-turun sepanjang musim.

Pelatih Nuri Sahin, dalam konferensi pers usai laga, menyatakan:

“Saya bangga dengan respons para pemain. Setelah kekalahan memalukan dari Kiel di awal tahun, kami bekerja keras memperbaiki sistem. Hari ini adalah puncaknya—dominasi penuh dan tiket ke Liga Champions.”

Balas Dendam yang Manis atas Kiel

Perlu diingat, Holstein Kiel mencatat kejutan besar di paruh musim pertama saat mereka mengalahkan Dortmund 4-2. Kekalahan itu menjadi momen kritis yang memicu evaluasi besar-besaran dalam tubuh Dortmund, termasuk pergantian pelatih dari Edin Terzić ke Nuri Sahin. Oleh karena itu, laga ini dianggap sebagai momen “balas dendam” yang dinantikan oleh para pemain dan fans.

Atmosfer di Signal Iduna Park pun sangat luar biasa. Lebih dari 81.000 suporter memadati stadion dan terus menyanyikan yel-yel dukungan, menciptakan atmosfer yang membakar semangat para pemain. Beberapa spanduk bertuliskan “Revenge Time” terlihat di tribun selatan sebagai simbol tekad Dortmund untuk membalas kekalahan sebelumnya.

Statistik Menunjukkan Dominasi Total

Data statistik pertandingan menunjukkan betapa dominannya Dortmund dalam laga ini:

  • Penguasaan bola: 68% (Dortmund) vs 32% (Kiel)

  • Tembakan ke gawang: 11 (Dortmund) vs 2 (Kiel)

  • Umpan sukses: 87% (Dortmund)

  • Peluang besar: 5 (Dortmund), 0 (Kiel)

Holstein Kiel tampak kesulitan untuk keluar dari tekanan sejak menit pertama. Mereka bahkan hanya sekali melepaskan tembakan tepat sasaran sepanjang laga, yang berhasil diamankan oleh kiper Gregor Kobel tanpa kesulitan berarti.

Reaksi Pemain dan Penggemar

Kapten tim Emre Can mengungkapkan rasa puasnya dalam wawancara pasca laga:

“Kami tahu apa yang dipertaruhkan hari ini. Lolos ke Liga Champions adalah segalanya, dan kami mempersembahkan kemenangan ini untuk fans kami yang luar biasa.”

Sementara itu, fans Dortmund memuji konsistensi tim dalam beberapa pekan terakhir, termasuk kemenangan krusial atas Leverkusen dan hasil imbang melawan RB Leipzig yang menjaga peluang keempat besar tetap hidup.

Di media sosial, tagar #HejaBVB dan #UCLBound sempat trending di Jerman, mencerminkan euforia suporter Borussia Dortmund.

Nuri Sahin dan Masa Depan Dortmund

Kemenangan atas Kiel ini menegaskan bahwa keputusan klub menunjuk Nuri Sahin sebagai pelatih utama adalah langkah tepat. Mantan gelandang elegan ini membawa filosofi permainan menyerang yang lebih cair dan kolektif dibandingkan pendahulunya.

Meski masih tergolong pelatih muda, Sahin berhasil membuktikan kemampuannya mengelola tim bertabur bintang dan tekanan tinggi. Jika ia bisa mempertahankan performa ini musim depan, bukan tidak mungkin Dortmund kembali menjadi pesaing serius dalam perebutan gelar Bundesliga maupun Eropa.

Kesimpulan: Akhir Musim yang Manis, Awal Harapan Baru

Borussia Dortmund menutup musim Bundesliga 2024/2025 dengan kemenangan telak 3-0 atas Holstein Kiel, yang tak hanya menjadi pembalasan atas kekalahan sebelumnya, tetapi juga tiket emas menuju Liga Champions. Dengan performa solid, taktik cerdas, dan dukungan suporter yang luar biasa, Dortmund menunjukkan mereka layak berada di jajaran elite Eropa.

Kini, semua mata tertuju pada musim depan—akankah Nuri Sahin membawa era kejayaan baru untuk klub kuning-hitam dari Westfalen?

Bali United

Bali United Hancurkan PSIS Semarang 4-0 (2025)

Bali United Hancurkan PSIS Semarang 4-0: Tuan Rumah Mengamuk di Gianyar

Pertandingan pekan ke-31 BRI Liga 1 2024/2025 mempertemukan Bali United dan PSIS Semarang dalam laga yang berlangsung pada Kamis, 1 Mei 2025, di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar. Tampil di hadapan ribuan pendukungnya, Bali United menunjukkan dominasi mutlak dan mengalahkan PSIS dengan skor telak 4-0. Kemenangan ini tidak hanya memperkuat posisi Serdadu Tridatu di papan atas klasemen, tetapi juga menambah tekanan bagi PSIS yang tengah berjuang keluar dari zona merah.

Babak Pertama: Tekanan Bali United Berbuah Gol Bunuh Diri

Sejak peluit awal dibunyikan, Bali United langsung menguasai jalannya pertandingan. Kombinasi umpan pendek cepat, pressing tinggi, serta pergerakan agresif dari para pemain sayap membuat PSIS kesulitan keluar dari tekanan.

Dominasi Bali United akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-22. Dalam situasi serangan yang tampaknya tidak terlalu berbahaya, Joao Vitro, pemain belakang PSIS, justru salah mengantisipasi bola silang dan membuat bola masuk ke gawang timnya sendiri. Gol bunuh diri tersebut membuat skor berubah menjadi 1-0 untuk Bali United.

PSIS berusaha bangkit, namun rapatnya lini belakang Bali United membuat upaya serangan mereka selalu mentah sebelum mencapai kotak penalti. Hingga turun minum, Bali United tetap memimpin 1-0.

Babak Kedua: Dominasi Berlanjut, PSIS Tenggelam

Memasuki babak kedua, pelatih Bali United tampaknya menginstruksikan timnya untuk tidak mengendurkan tekanan. Baru enam menit setelah babak kedua dimulai, Bali United kembali mencetak gol. Kali ini, giliran Ridho Syuhada yang melakukan kesalahan fatal. Bola yang seharusnya mudah dibuang, justru mengenai tubuhnya sendiri dan berbelok masuk ke gawang. Dua gol bunuh diri dari PSIS Semarang menjadi mimpi buruk tersendiri.

Skor 2-0 tidak membuat Bali United puas. Mereka terus menekan dan menunjukkan permainan menyerang yang sangat terorganisir. Pada menit ke-66, Irfan Jaya, winger andalan Bali United, menambah keunggulan timnya. Menerima umpan terobosan dari Eber Bessa, Irfan melepaskan tembakan keras ke tiang jauh yang tak mampu dihalau oleh kiper PSIS. Gol ini menjadi bukti ketajaman lini depan Bali United.

Saat pertandingan memasuki menit-menit akhir, PSIS terlihat sudah kehilangan fokus. Bali United memanfaatkan situasi tersebut dengan baik. Di masa injury time, tepatnya menit ke-90+2, Novri Setiawan mencetak gol keempat. Melalui sebuah serangan balik cepat, Novri menggiring bola dari sisi kanan dan menyelesaikan dengan finishing dingin, mengakhiri pesta gol tuan rumah.

Statistik Pertandingan: Dominasi Total Serdadu Tridatu

Dari segi statistik, Bali United benar-benar mendominasi. Mereka menguasai bola hingga 62%, melepaskan 15 tembakan dengan 9 di antaranya mengarah ke gawang. Sebaliknya, PSIS hanya mampu menciptakan 5 tembakan sepanjang laga dan hanya satu yang tepat sasaran.

Akurasi umpan Bali United juga mencapai angka 85%, jauh lebih baik dibanding PSIS yang hanya mencatatkan 71%. Selain itu, jumlah pelanggaran yang dilakukan PSIS juga menunjukkan tekanan besar yang mereka hadapi sepanjang pertandingan.

Posisi Klasemen: Bali United Melesat, PSIS Terancam Degradasi

Dengan tambahan tiga poin, Bali United kini mengumpulkan 47 poin dan naik ke posisi kelima klasemen sementara Liga 1. Mereka menggusur Persija Jakarta dan semakin mendekat ke posisi empat besar, membuka peluang untuk merebut tiket ke kompetisi Asia musim depan.

Sebaliknya, kekalahan ini menjadi tamparan keras bagi PSIS Semarang. Mereka gagal mengumpulkan poin krusial dan tetap tertahan di zona degradasi. Peluang bertahan di Liga 1 musim depan menjadi semakin kecil jika tidak segera memperbaiki performa dalam sisa laga musim ini.

Evaluasi dan Harapan Tim

Pelatih Bali United, Stefano Cugurra Teco, mengapresiasi kerja keras seluruh pemainnya. Ia menilai timnya bermain dengan konsisten dan disiplin sepanjang laga, serta mampu mengonversi peluang menjadi gol secara efektif.

Sementara itu, kubu PSIS terlihat frustasi dengan hasil yang didapat. Dua gol bunuh diri jelas menunjukkan kurangnya konsentrasi dan komunikasi di lini pertahanan. Pelatih PSIS, Gilbert Agius, menyebut pertandingan ini sebagai pelajaran berharga, dan menegaskan bahwa timnya harus segera bangkit jika ingin tetap bertahan di kompetisi kasta tertinggi Indonesia.

Pemain Terbaik: Irfan Jaya

Dari semua pemain yang tampil di lapangan, Irfan Jaya layak disebut sebagai man of the match. Selain mencetak satu gol, ia juga menciptakan beberapa peluang emas, memberikan tekanan konstan di sisi kanan pertahanan PSIS, dan aktif dalam membantu pertahanan.

Pergerakannya yang dinamis membuat lini belakang lawan kewalahan. Kontribusinya menjadi salah satu kunci keberhasilan Bali United dalam laga kali ini.

Dukungan Suporter Jadi Faktor Penentu

Atmosfer di Stadion Kapten I Wayan Dipta malam itu begitu luar biasa. Ribuan suporter Bali United hadir memberikan dukungan tanpa henti. Koreografi, nyanyian, dan teriakan semangat dari tribun seolah menjadi bahan bakar tambahan bagi para pemain di lapangan.

Dukungan masif ini tentu menjadi pembeda, terlebih saat menghadapi tim lawan yang sedang dalam tekanan mental. PSIS yang datang sebagai tamu tampak gugup dan kesulitan membangun ritme permainan.

Jalan Terjal PSIS ke Akhir Musim

Dengan hanya beberapa pertandingan tersisa, PSIS harus memanfaatkan setiap kesempatan untuk meraih poin. Kekalahan besar dari Bali United menunjukkan bahwa ada banyak hal yang harus segera dibenahi, terutama dari sisi pertahanan dan mental bertanding.

Jika tidak segera menemukan formula yang tepat, bukan tidak mungkin PSIS akan terdegradasi musim ini. Hal itu tentu akan menjadi pukulan berat bagi klub yang pernah menjadi kuda hitam kompetisi.

Kesimpulan: Bali United Siap Bersaing di Papan Atas

Kemenangan telak atas PSIS menjadi sinyal kuat bahwa Bali United masih sangat serius untuk bersaing di papan atas klasemen Liga 1. Permainan mereka yang solid, kompak, dan efisien menunjukkan bahwa Serdadu Tridatu memiliki potensi besar untuk menutup musim dengan prestasi.

Di sisi lain, PSIS harus segera berbenah. Kekalahan ini menjadi pengingat bahwa persaingan di Liga 1 sangat ketat, dan tidak ada tempat bagi tim yang lengah atau kehilangan fokus.

Pertandingan ini tidak hanya menyajikan hiburan, tetapi juga menjadi cerminan dari kualitas dan kompetisi yang semakin meningkat di kancah sepak bola Indonesia.

Villarreal Bertekad Rekrut Ferran Torres dari Barcelona

Villarreal Bertekad Rekrut Ferran Torres dari Barcelona - scenelanguage.com

Scenelanguage.com – Villarreal Bertekad Rekrut Ferran Torres dari Barcelona. Dilaporkan bahwa Villarreal sangat tertarik untuk mendapatkan penyerang Barcelona, Ferran Torres, pada jendela transfer musim panas mendatang. Musim ini, pemain berusia 25 tahun itu tampil luar biasa, mencetak 11 gol dan tiga assist dalam 30 penampilan di semua kompetisi.

Meskipun demikian, Torres tidak menjadi pilihan utama Barcelona. Untuk posisi sayap, Lamine Yamal dan Raphinha lebih disukai, sementara Robert Lewandowski tetap menjadi pemain utama di posisi penyerang. Masa depan Torres di Camp Nou semakin tidak pasti karena Barcelona berencana mendatangkan penyerang baru musim panas ini.

Torres kemungkinan besar akan meninggalkan Barcelona untuk mencari menit bermain lebih banyak karena dia dikabarkan ingin menjadi pemain starter reguler untuk memastikan dirinya bisa tampil di Piala Dunia 2026 bersama Spanyol.

Minat Klub Inggris dan Villarreal

Dilaporkan bahwa Arsenal dan Chelsea tertarik untuk membawa Torres kembali ke Premier League musim depan. Antara Agustus 2020 dan Januari 2022, Torres memainkan 43 pertandingan untuk Manchester City, mencetak 16 gol dan empat assist.

Tetapi Villarreal juga tidak ingin ketinggalan. Seperti yang dilaporkan oleh Nacional Cat, klub asal Spanyol itu siap menawarkan €20 juta (£17 juta) untuk mendapatkan tanda tangan Torres. Marcelino, pelatih Villarreal, memiliki hubungan baik dengan Torres sejak mereka berdua bermain untuk Valencia, yang mungkin menjadi faktor penting dalam transfer.

Untuk menarik perhatian Torres, Villarreal juga harus memastikan lolos ke Liga Champions musim depan. Mereka saat ini berada di peringkat lima di La Liga, tertinggal empat poin dari Athletic Bilbao yang berada di peringkat empat.

Tantangan Villarreal di La Liga

Villarreal baru saja dikalahkan 1-0 oleh Alaves pada Sabtu lalu, membuat perjuangan mereka untuk naik ke posisi empat semakin sulit. Pertandingan berikutnya pada 15 Maret melawan Real Madrid akan menjadi tantangan yang sulit sekaligus kesempatan yang sangat baik untuk mendekatkan diri ke zona Liga Champions.

Sebuah kemenangan atas Real Madrid akan meningkatkan peluang Villarreal untuk finis di empat besar dan membantu Barcelona dalam perburuan gelar La Liga. Torres sendiri masih memiliki kontrak dengan Barcelona hingga Juni 2027, jadi dia masih bisa memilih untuk tetap atau keluar.

Ramalan Ranieri: Cesc Fabregas Akan jadi Pelatih Top Eropa

Ramalan Ranieri: Cesc Fabregas Akan jadi Pelatih Top Eropa - scenelanguage.com

Scenelanguage.com – Ramalan Ranieri: Cesc Fabregas Akan jadi Pelatih Top Eropa. Pada pertandingan Serie A Selasa (25/2/2025) malam, AS Roma menang dengan skor 4-0 atas Monza di Stadio Olimpico. Namun, pelatih Claudio Ranieri sudah mempertimbangkan pertandingan akhir pekan mendatang melawan Como.

Ranieri menyadari bahwa Como bukanlah lawan yang mudah, terutama setelah mereka mengalahkan Roma dengan skor 2-0 di pertemuan sebelumnya. Selain itu, Como baru saja mencatatkan hasil yang luar biasa dengan mengalahkan Napoli 2-1, yang membuat Antonio Conte dan timnya kehilangan puncak klasemen Serie A.

Ranieri memuji pelatih muda Como, Cesc Fabregas, dengan mengatakan dia memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu pelatih terbaik di Eropa dalam beberapa tahun ke depan. Selain itu, dia memprediksi pertandingan sengit melawan Como.

Ranieri Siap Hadapi Tantangan dari Como

Ranieri mengakui bahwa Como adalah tim yang penuh semangat dan sedang berprestasi dengan baik. Ranieri menyadari bahwa timnya harus waspada, terutama setelah kekalahan 2-0 dari Como di pertemuan pertama musim ini. Kemenangan mereka atas Napoli menunjukkan bahwa Como mampu mengejutkan tim-tim besar.

Ranieri mengatakan kepada TMW, “Saya sudah memikirkan pertandingan melawan Como. Mereka telah mengalahkan kami sebelumnya, penuh semangat, dan bermain dengan baik.”

Pujian Ranieri untuk Masa Depan Fabregas

Ranieri tidak ragu untuk memuji Fabregas atas kemampuannya dalam kepelatihan. Dia menyatakan bahwa mantan pemain belakang Barcelona dan Chelsea itu memiliki visi dan kemampuan taktik yang luar biasa. Ranieri percaya bahwa Fabregas akan menjadi salah satu pelatih terbaik di Eropa dalam tiga atau empat tahun ke depan.

Ranieri menyatakan dalam wawancara dengan Sky Sport Italia bahwa dia yakin Fabregas akan menjadi salah satu pelatih terbaik Eropa dalam tiga atau empat tahun ke depan.

Dengan keyakinan ini, Ranieri fokus pada pertandingan mendatang dan memuji kemajuan karier kepelatihan Fabregas. Kedua pelatih pasti akan menikmati pertandingan ini antara Roma dan Como.

Andre Onana Ganti Agen, Mau Tinggalkan Manchester United?

Andre Onana Ganti Agen, Mau Tinggalkan Manchester United? - scenelanguage.com

Scenelanguage.com – Andre Onana Ganti Agen, Mau Tinggalkan Manchester United? Andre Onana memberikan informasi yang menarik. Dilaporkan bahwa kiper Manchester United itu baru saja berganti agen.

Onana bergabung dengan Manchester United pada tahun 2023 silam. Dia datang dari Inter Milan dengan biaya transfer yang besar.

Performa Onana terus menurun selama dua tahun terakhir, dan belakangan ini, kiper tersebut sering mendapat kritik.

Fabrizio Romano memberikan informasi tentang spekulasi tentang masa depan Onana. Disebutkan bahwa sang kiper baru saja berganti agen.

Ganti Agen

Roman mengatakan bahwa Onana baru-baru ini memutuskan untuk menjadi agen baru.

Ia bergabung dengan agen terkemuka di Eropa, Fali Ramadhani, dan bergabung dengan Lian Sports, agensi sang agen.

Perpindahan agen ini sangat mengejutkan, sehingga spekulasi tentang masa depan kiper muncul.

Belum Ada Pergerakan

Dalam laporan yang dia buat, Romano mengatakan bahwa pergantian agen Onana ini tidak menunjukkan sesuatu.

Dilaporkan bahwa kiper tidak benar-benar berganti agen karena berganti klub; lebih tepatnya, ia hanya berganti agen tanpa maksud untuk pindah ke klub lain.

Sepertinya sang kiper masih akan bertahan di MU karena dia tidak berbicara dengan klub lain.

Masih Jadi Andalan

Onana sendiri masih menjadi andalan Ruben Amorim saat ini.

Karena sang kiper masih menjadi kiper terbaik MU saat ini, pelatih tetap menganggapnya sebagai kiper utama.

Joao Felix: Si Jenius Muda yang Mencari Rumah

Joao Felix: Si Jenius Muda yang Mencari Rumah - scenelanguage.com

Scenelanguage.com – Joao Felix: Si Jenius Muda yang Mencari Rumah. Para penggemar sepak bola mungkin sudah tak asing lagi dengan nama Joao Felix. Sejak menjadi anggota Benfica, penyerang muda asal Portugal ini telah menunjukkan tingkat bakat yang luar biasa.

Meskipun demikian, jalan kariernya tidak semulus yang dibayangkan. Felix memiliki performa yang buruk setelah transfer luar biasa ke Atletico Madrid.

Ia saat ini bermain untuk AC Milan sebagai pinjaman. Akankah Felix menemukan kembali ketajamannya di San Siro?

Mari kita lihat perjalanan karier pemain bertalenta ini, dari masa-masa kesuksesannya hingga tantangan yang dia hadapi.

Awal Karier yang Mentereng

Sebelum bergabung dengan Benfica pada 2015, Joao Felix memulai karirnya di akademi Porto. Bakatnya terlihat jelas di Benfica.

Dengan usia 17 tahun, dia menunjukkan potensi besarnya saat debut di tim utama Benfica pada 2018. Penampilannya yang luar biasa langsung mencuri perhatian.

Seorang analis sepak bola Portugal menyatakan, “Dia adalah pemain yang luar biasa, dengan visi bermain yang sangat bagus.” Pernyataan ini menunjukkan betapa luar biasanya Felix pada saat itu.

Petualangan di Eropa

Pada 2019, Atletico Madrid berani memboyongnya dari Benfica dengan harga 127 juta euro, yang menjadi rekor transfer kedua klub.

Namun, penampilan Felix di Atletico Madrid tidak sesuai dengan harapan, karena dia kesulitan menyesuaikan diri dan bersaing untuk posisi utama.

Performanya juga tidak meningkat secara signifikan selama masa peminjaman ke Chelsea dan Barcelona. Meskipun ia mencetak gol-gol penting, konsistensinya masih kurang.

Rumah Baru di Italia

Felix sekarang berharap bisa menemukan kembali kinerja terbaiknya di AC Milan. Dengan pinjaman hingga Juni 2025, dia memiliki kesempatan untuk membuktikan diri.

Di klub barunya, dia akan bermain dengan nomor punggung 79 dan tinggi 181 cm. Di lapangan, kaki kanannya adalah senjata andalannya.

Felix memulai debutnya dengan Rossoneri dengan baik, mencetak satu gol saat mereka mengalahkan AS Roma di Coppa Italia.

Tak perlu diragukan lagi bahwa Felix memiliki talenta, meskipun perjalanan kariernya penuh dengan perubahan. Mungkin ia akan menemukan tempat yang tepat untuk bersinar di AC Milan.

Buka-bukaan Cody Gakpo: Gagal Pindah ke MU pada 2022 karena Antony ‘El Gasing’

Buka-bukaan Cody Gakpo: Gagal Pindah ke MU pada 2022 karena Antony 'El Gasing' - scenelanguage.com

Scenelanguage.com – Buka-bukaan Cody Gakpo: Gagal Pindah ke MU pada 2022 karena Antony ‘El Gasing’. Pada musim panas 2022 lalu, Cody Gakpo hampir pindah ke Manchester United, tetapi transfernya dari PSV Eindhoven ke Old Trafford batal karena MU memilih Antony.

Musim panas 2022 akan menjadi waktu baru bagi MU karena mereka baru saja mendatangkan Erik ten Hag sebagai manajer baru dan mereka sangat aktif dalam bursa transfer untuk memenuhi keinginan Erik ten Hag.

Salah satu tujuan Erik ten Hag adalah menambah pemain di lini depan. Saat itu, MU memiliki dua pilihan: Antony dan Cody Gakpo.

Antoniy adalah anak asuh Erik ten Hag di Ajax Amsterdam. Performanya juga luar biasa. Di sisi lain, Gakpo tampil luar biasa untuk PSV dan Timnas Belanda. Perhatikan ulasannya di bawah ini, Bolaneters.

MU Mencampakkan Cody Gakpo Demi Antony

Cody Gakpo mengakui bahwa dia memiliki kesempatan untuk pindah ke MU pada musim panas 2022 lalu, tetapi pihak MU akhirnya memilih untuk meninggalkannya demi Antony, yang telah dikenal oleh Erik ten Hag sebagai pemain yang sangat kuat.

Gakpo mengatakan kepada Sky Sports, “Saya hampir berencana untuk pergi pada musim panas 2022 dan kemudian saya hampir pergi ke MU. Pada akhirnya, mereka tidak menginginkan saya lagi, banyak hal terjadi dan segalanya.”

Setelah membatalkan transfer Gakpo, MU membeli Antony dengan harga £86 juta, menjadikannya pemain termahal kedua di klub. Diharapkan Antoniy akan memberikan kontribusi yang signifikan.

Cody Gakpo mungkin masih bisa pindah ke klub lain jika dia tidak pindah ke MU, tetapi dia memilih untuk tetap di PSV Eindhoven. “Kemudian saya bisa tinggal di sini atau pergi ke dua klub lain,” kata pemain berusia 25 tahun tersebut.

Gakpo Bertahan di PSV, Lalu Pindah ke Liverpool

Cody Gakpo bertahan di PSV Eindhoven pada musim panas 2022, tetapi empat bulan kemudian dia baru pindah ke Liverpool. Dia mengatakan bahwa ada alasan spiritual mengapa dia tidak langsung pindah ke Liverpool.

Gakpo mengatakan, “Saya hanya berdoa tentang hal itu dan menemukan jawabannya dalam beberapa gol yang saya cetak.”

Gakpo tegas mengatakan, “Jika saya mencetak hattrick (pada pertandingan lawan Volendam), saya harus bertahan, dan itu adalah hattrick pertama dalam karier saya, jadi saya tidak bisa mendapatkan jawaban yang lebih jelas, jadi itu sangat membimbing saya.”